Penyelam Scuba Tidak Boleh Menahan Napas, Emang Iyaaa ?

Saat kita melakukan penyelaman dengan SCUBA, menahan napas saat menyelam SCUBA adalah salah satu kesalahan paling fatal yang dapat dilakukan penyelam, terutama ketika sedang naik ke permukaan. Larangan ini berkaitan erat dengan risiko arterial gas emboli (AGE), sebuah kondisi yang dapat sangat berbahaya dan bahkan mematikan.

 

Pengertian Dasar

Saat menyelam dengan SCUBA, seorang penyelam bernapas menggunakan udara bertekanan dari tangki selam yang berisi udara seperti yang kita hirup di permukaan. Semakin dalam kita menyelam, atau bertambahnya kedalaman, tekanan air akan meningkat. Sesuai dengan Hukum Boyle, gas (komponen di dalam udara adalah gas-gas, contohnya oksigen, nitrogen dan gas-gas lainnya) akan mengalami kompresi; volume gas berkurang seiring dengan peningkatan tekanan. Sebaliknya, ketika penyelam naik ke permukaan, tekanan air menurun dan volume gas mengembang atau bertambah.

Dalam kondisi normal, penyelam harus bernapas dengan lancar dan konstan selama penyelaman, terutama selama proses naik (ascent) untuk memastikan bahwa udara di dalam paru-paru dapat keluar secara bebas seiring dengan pengembangan volumenya. Jika seorang penyelam menahan napas selama naik, volume udara di dalam paru-paru dapat mengembang secara drastis. Hal ini dapat menyebabkan barotrauma paru, yaitu kondisi di mana paru-paru robek karena tekanan udara yang meningkat. Ini adalah tahap awal yang bisa menyebabkan arterial gas emboli.

 

Nah, apa itu Arterial Gas Emboli (AGE)?

Arterial Gas Emboli (AGE) terjadi ketika udara yang terperangkap dalam paru-paru bocor ke dalam aliran darah. Gas tersebut, terutama nitrogen  dapat membentuk gelembung yang kemudian masuk ke dalam pembuluh darah arteri. Gelembung gas ini dapat terbawa oleh aliran darah dan menyumbat arteti dan kapiler-kapiler kecil di berbagai organ, termasuk otak, jantung, dan paru-paru. 

Gelembung gas tersebut menghalangi aliran darah, mengurangi pasokan oksigen ke jaringan-jaringan vital. Akibatnya, organ-organ tersebut dapat mengalami kerusakan serius, yang dalam kasus tertentu dapat berujung pada kelumpuhan, serangan jantung, stroke, atau kematian.

AGE merupakan kondisi yang darurat dan memerlukan penanganan segera, biasanya dengan perawatan dalam ruang dekompresi (hyperbaric chamber), di mana tekanan lingkungan dinaikkan kembali untuk membantu mengurangi ukuran gelembung gas dan memungkinkan tubuh untuk menyerap gas tersebut dengan aman.

 

Ada Hubungan Apa Antara Menahan Napas dan AGE ?

Saat penyelam berada di bawah air, tubuh menyerap lebih banyak gas nitrogen karena peningkatan tekanan. Jika penyelam naik terlalu cepat dan menahan napas, gas yang sebelumnya terkompresi dalam paru-paru akan mengembang. 

Menurut Hukum Boyle, tekanan dan volume gas memiliki hubungan terbalik: ketika tekanan berkurang (saat naik ke permukaan), volume gas akan bertambah. Jika paru-paru tidak bisa mengeluarkan udara yang mengembang ini (karena penyelam menahan napas), tekanan dalam paru-paru bisa menjadi begitu tinggi hingga menyebabkan robekan di jaringan paru-paru atau pecahnya alveoli, yang berbentuk seperti anggur di jaringan paru-paru.

Ketika jaringan paru-paru robek, udara yang mengandung nitrogen dapat masuk ke dalam aliran darah, membentuk gelembung yang menyebabkan AGE. Selain itu, gelembung-gelembung udara juga dapat masuk ke rongga pleura di sekitar paru-paru, yang dapat menyebabkan pneumotoraks (kolaps paru-paru).

 

Bagaimana siy Pencegahan AGE ini ???

Prinsip utama untuk menghindari AGE adalah memastikan penyelam selalu bernapas dengan normal selama menyelam, terutama saat naik ke permukaan. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kecepatan naik

Instruktur selam biasanya mengajarkan untuk tidak naik lebih cepat dari laju gelembung udara yang keluar dari regulator, atau tidak lebih cepat dari sekitar 9 meter per menit. Penyelam juga diajarkan untuk melakukan safety stop pada kedalaman 3-5 meter selama 3 hingga 5 menit sebelum sepenuhnya naik ke permukaan. Safety stop memberikan waktu bagi tubuh untuk mengeluarkan nitrogen yang terlarut dalam jaringan tubuh secara bertahap, mengurangi risiko dekompresi maupun AGE.

Penyelam juga harus selalu mengikuti panduan yang diberikan dalam kursus sertifikasi menyelam, termasuk memahami sinyal bahaya dari narcosis nitrogen, decompression sickness (DCS), dan barotrauma. Semua ini adalah kondisi medis yang disebabkan oleh perubahan tekanan yang terkait dengan aktivitas menyelam.

 

Penutup

Menahan napas saat menyelam dapat membawa risiko serius karena udara dalam paru-paru akan mengembang seiring dengan pengurangan tekanan ketika naik ke permukaan. Hal ini bisa menyebabkan robekan pada jaringan paru-paru dan akhirnya memicu arterial gas emboli (AGE), suatu kondisi yang mengancam nyawa. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap penyelam untuk bernapas dengan normal dan naik dengan perlahan serta mengikuti prosedur keselamatan untuk menghindari terjadinya komplikasi medis ini.

Dengan pemahaman yang baik tentang hubungan antara tekanan, gas dalam tubuh, dan risiko AGE, para penyelam dapat lebih siap menjaga keselamatan mereka saat menikmati keindahan dunia bawah laut.

Other Blogs