Dalam menyelam scuba, ada satu aturan penting yang selalu diajarkan: jangan pernah naik terlalu cepat! Mungkin terdengar sederhana, tapi aturan ini sangat penting untuk menjaga keselamatan penyelam. Kenapa? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
1. Risiko Decompression Sickness (DCS)
Salah satu alasan utama kenapa penyelam harus naik perlahan adalah untuk menghindari penyakit dekompresi (decompression sickness atau DCS), yang juga dikenal sebagai "the bends." Saat kita menyelam, tubuh kita menyerap nitrogen dari udara yang kita hirup di bawah tekanan. Jika kita naik terlalu cepat, nitrogen yang terlarut di dalam tubuh tidak memiliki waktu untuk dilepaskan secara perlahan melalui napas kita. Akibatnya, nitrogen dapat membentuk gelembung di dalam jaringan dan aliran darah, yang dapat menyebabkan nyeri sendi, pusing, kelumpuhan, hingga kondisi yang mengancam nyawa.
2. Mempertahankan Kendali
Naik terlalu cepat juga dapat membuat penyelam kehilangan kendali atas gerakannya. Perubahan tekanan yang mendadak bisa membuat penyelam merasa pusing atau bingung, sehingga sulit untuk menjaga kestabilan atau arah yang benar saat naik ke permukaan. Mengontrol kecepatan naik dengan perlahan akan membantu penyelam tetap tenang dan fokus selama proses naik.
3. Risiko Cedera Paru-Paru (Pulmonary Barotrauma)
Ketika tekanan di sekitar tubuh berubah terlalu cepat, udara yang terperangkap di dalam paru-paru bisa berkembang dengan cepat juga. Jika penyelam tidak memberi cukup waktu untuk tubuh beradaptasi, hal ini bisa menyebabkan cedera serius pada paru-paru seperti pulmonary barotrauma. Dalam kondisi ini, paru-paru bisa pecah karena tekanan, yang tentu saja sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal.
4. Melakukan Safety Stop Itu Sangat Dianjurkan
Menurut pedoman penyelaman dari Scuba School International (SSI), sebagai bagian dari prosedur naik yang aman, penyelam disarankan untuk melakukan safety stop pada kedalaman sekitar 5 meter selama 3 menit. Ini memberikan waktu tambahan bagi tubuh untuk mengeluarkan sisa nitrogen yang terlarut dan mengurangi risiko penyakit dekompresi. Safety stop juga memberikan kesempatan bagi penyelam untuk mengecek peralatan dan memastikan semuanya dalam kondisi baik sebelum mencapai permukaan.
5. Menikmati Waktu di Bawah Air
Naik perlahan tidak hanya soal keamanan, tapi juga memberi penyelam kesempatan untuk menikmati pemandangan bawah laut. Kita bisa melihat lebih banyak kehidupan laut dan merasakan transisi yang lebih halus dari kedalaman ke permukaan. Selain itu, naik dengan perlahan juga membantu menenangkan pikiran setelah pengalaman menyelam yang mungkin penuh dengan adrenalin.
Kesimpulan
Dalam dunia menyelam, keselamatan adalah yang utama. Naik terlalu cepat bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, mulai dari penyakit dekompresi hingga cedera paru-paru. Jadi, selalu ingat untuk naik perlahan, melakukan safety stop, dan menikmati setiap momen di bawah air. Dengan begitu, kamu bisa menyelam dengan aman dan tetap menikmati pengalaman luar biasa di dunia bawah laut!